Assalamulaikum wr.wb
sekarang saya membuat sebuah post di blog ini pada bidang fotogrametri barangkali kawan2 tertarik pada bidang fotogrametri kawan2 jangan sungkan2 membaca blog post dasar-dasar pada pengolahan foto belum terkoreksi dan melakukan pengolahan sekaligus analisis foto akan di koreksi.
Jadi pada post ini saya akan membuat sebuah hasil dari pengethuan saya proses kbm di kelas dengan materi Orientasi dalam dan luar. sebelum menuju pada pembahasan orentasi dalam nya, alangkah baiknya kawan-kawan mengetahui apa itu konsep oreintasi???
ada yang tahu orientasi itu apa???
oke deh,,, jadi Konsep Orientasi itu adalah “Pemotretan suatu daerah yang dilakukan dengan overlap atau pertampalan depan 60% serta pertampalan samping sebesar 20%-40% semua titik dari obyek paling tidak akan terletak pada dua foto. Apabila foto-foto berurutan dipasang di dalam proyektor, dan diberi penyinaran maka akan terkonstruksi atau terbentuk kembali berkas-berkas sinar yang sesuai dengan berkas sinar di dalam kamera. Kemudian bila kedua proyektor diorientasi relatifkan seperti kamera pada saat pemotretan, sinar-sinar yang bersesuaian dari proyektor akan saling berpotongan. Dari seluruh titik akan membentuk model optikal, yang secara geometris sama dengan obyek yang dipotret. Skala model di sini tergantung dari basis antara kedua proyektor, dan dapat bervariasi dengan melakukan pengubahan basisnya. Selanjutnya dengan gerakan rotasi dan translasi model dapat dibawa pada suatu bidang referensi (acuan) horizontal. Model ini dapat diproyeksikan dalam proyeksi orthogonal ke bidang acuan horizontal di tanah. Dengan keadaan ini model sebagai obyek asli, pada dasarnya dapat dilakukan pengukuran teknis yang diperlukan.
Pada prinsipnya untuk memperoleh model optikal tiga dimensi adalah merupakan inverse dari prosedur fotografik geometrik, dan untuk pengukuran obyek pada model diperlukan alat penglihatan stereo yang canggih, seperti alat plotter stereo berbagai merk dan jenisnya.
Beberapa contoh alat plotter analog :
· WILD Autograph A7, A10
· WILD Aviograph B8S, B9
· ZIESS Planimat D 2, Planicart
· SANTONI IIC, VC
· KERN PG 2, PG 4
Plotting dibuat untuk dapat menentukan tiga macam kemiringan dan posisi relatif X, Y, Z dari kamera udara. Jika photo 1 yang ada pada proyektor 1 dinyatakan sebagai basis (statis) maka photo 2 ditentukan oleh koordinat bx, by, bz serta 3 unsur orientasi, yaitu:
a. Omega (ω) : Putaran mengelilingi sumbu x (bx)
b. Phie (φ) : Putaran mengelilingi sumbu y (by)
c. Kappa (χ) : Putaran mengelilingi sumbu z (bz)
Jika harga putaran (ω, φ, χ) pada foto 1 dan foto 2 sudah ditentukan/diketahui, maka hubungan antara kedua kamera dengan permukaan bumi (obyek) bisa ditentukan. Sebagai tahap awal tanpa melihat hubungan dengan permukaan bumi terlebih dahulu, hanya mengusahakan untuk bisa melihat 1 model foto secara streoskop dengan sempurna, disebut orientasi relatif. Kemudian tanpa mengubah orientasi relatif ini, kemudian diperhitungkan kemiringan model terhadap permukaan bumi dan membuat skala yang diinginkan, hal ini disebut orientasi absolut. Sebelum dilakukan orientasi relatif dan orientasi absolut diperlukan data-data awal pada saat pemotretan dilakukan, dan ini disebut dengan orientasi dalam.“
sepertinya sudah di singgung nih orientasi dalam, luar, dan relatif???
ternyata benar wkwkwkwk. oke deh kan sudah mengetahui apa itu konsep dari orientasi, jadi pada konsep orientasi dalam ini bermaksud “Dengan orientasi dalam akan diketahui kuantitas mengenai berkas atau bundel sinar antara obyek dan lensa pada waktu pemotretan, dan yang kemudian direkonstruksi secara geometris dari titik bayangan. Atau dengan kata lain orientasi dalam didefinisikan sebagai pembentukan berkas sinar antara titik-titik obyek dan lensa kamera.
Besaran unsur orientasi dalam adalah posisi titik utama terhadap pusat foto, Xo, Yo dan konstanta kamera (ck) atau panjang fokus kamera (f) yang didapat dari hasil terakhir kalibrasi kamera udara berupa pergeseran dari distorsi lensa (dc) dan pusat proyeksi (dxo,dyo). Sasaran ini yang digunakan untuk mendapatkan kembali berkas sinar yang terpaut di dalam sebuah foto dan yang secara geometris sesuai dan sama dengan berkas yang terjadi pada saat pemotretan.
Adapun tujuan orientasi dalam adalah membentuk kembali berkas sinar yang terjadi pada saat pemotretan ke dalam proyektor. Pembentukan berkas ini dilakukan dengan cara mengimpitkan pusat foto dengan pusat pembawa plat, dan memasangkan kembali ke tempatnya serta memasang harga panjang fokus kamera pada proyektor./pantulan” DAN maksud orientasi luar yakni ”Setiap berkas sinar dapat dinyatakan sebagai badan yang kuat. Posisinya didalam ruang tiga dimensional ditentukan dengan enam unsur, biasanya dengan tiga koordinat dan tiga sudut. Perangkat keenam unsur tersebut adalah XL, YL, ZL, ω, φ, χ. Posisi dan ketinggian berkas sinar tiap foto terhadap sistem koordinat tanah.
Orientasi relatif adalah pekerjaan terhadap dua berkas sinar dibawa ke dalam posisi perspektif. Sinar-sinar yang bersesuaian dari kedua berkas tersebut dibuat berpotongan secara serentak dengan menggunakan lima unsur orientasi. Untuk saling memotongkan sinar-sinar yang bersesuaian tadi dapat dilakukan dengan mengoperasikan kedua buah proyektor atau hanya dengan salah satu proyektor. Bila berkas sinar di dalam orientasi relatiflah sama dengan berkas sinar yang sesuai dalam pemotretan maka model optikal menjadi sama dengan objeknya. Jadi orientasi relatif merupakan suatu proses penyesuaian sepasang foto yang bertampilan dalam ruang sembarang dengan keadaan pada saat pemotretan. Orientasi ini menghasilkan suatu formasi bentuk bayangan model tiga dimensi dalam ruang dengan skala sembarang. Dalam keadaan model telah terorientasi secara relatif maka paralaks di semua titik telah hilang. Maksud dan tujuan orientasi relatif adalah penghilangan paralaks di semua titik agar diperoleh suatu model 3D. Pekerjaan ini dapat dilakukan dengan cara empiris, numeris atau analitis.
Yang dilakukan dalam orientasi absolut adalah operasi pad amodel relatif 3D, yaitu (1) membetulkan skala dan (2) pembetulan sistem koordinat. Penentuan skala dilakukan dengan membandingkan jarak di model dengan jarak di objek. Membawa model ke sistem koordinat dengan menggunakan unsur gerakan rotasi. Untuk pekerjaan ini diperlukan sejumlah titik kontrol. Pekerjaan orientasi absolut ini tidak lain adalah mengikatkan sepasang foto yang telah terorientasi relatif ke sistem koordinat tanah. Unsur gerakan rotasinya: common Φ dan common Ω. Dalam pembetulan skala , skala ditentukan dengan panjang garis basis bx, yaitu jarak antar dua proyektor. bx ditentukan dari perbandingan panjang pada bidang datar dengan panjang diatas bumi yang sudah diskalakan. Besarnya koreksi bx dinyatakan dengan persamaan: Δbx = ( L – L’ ) ( bx / L)”
untuk lebih lanjutnya mari kita belajar dengan aplikasi E-foto, untuk aplikasi e-foto nya sudah ada di post blog ini, tinggal cari label apk, nanti keluar kokk.
skuyy mari mulai percobaan pada orientasi dalam DAN luar
oke itu saja yang saya dapat kasih tahu hasil ilmu ini, dan bila temen2 bingung dari mana meta data pembuatan project tsb, pembuatan project tersebut saya ngambil data dari negara uruguay kalo gak salah heeee, nuah di data tsb ada foto citra dan data file nya( meta data nya). sehingga bisa mengisi pembuatan project tsb.
untuk meta datanya bisa lihat gambar di bawah ini:
DAN
terima kasih banyak🙏
jangan lupa like dan share yah!!!
Comments