top of page
Writer's pictureEgi Nugraha

GNSS singkatan dari Global Navigation Satellite System

Updated: Aug 30, 2019


            GNSS singkatan dari Global Navigation Satellite System merupakan suatu metode pengoperasian dan kesesuaian dari gabungan beberapa sistem satelit navigasi seperti GPS, GLONASS, dan Galileo yang disediakan untuk kepentingan sipil di seluruh dunia.  GPS merupakan salah satu bagian dari GNSS.  Prinsip penentuan posisi GNSS diadopsi dari prinsip penentuan posisi GPS. 

            GNSS merupakan gabungan dari beberapa sistem satelit navigasi, GNSS merupakan suatu sistem yang baru yang memiliki keunggulan dari sistem GPS yang lama.  Salah satu faktor yang menjadi penentu ketelitian posisi sistem satelit adalah dari banyaknya sinyal satelit yang ditangkap.  Semakin banyak sinyal satelit yang ditangkap, semakin banyak pula data yang dapat digunakan untuk mendapatkan nilai koordinat, hal ini mempengaruhi tingkat ketelitian datanya.

GPS hanya mendapatkan data dari sinyal satelit navigasi GPS, sedangkan GNSS mendapatkan data bukan hanya dari sinyal satelit GPS, melainkan ditambah dari GLONASS dan Galileo. 


sistem penentuan posisi berbasis GPS belakangan ini menjadi semakin populer. Sistem GPS kini telah berkembang menjadi bagian dari sistem GNSS (Global Navigation Satellite System) yang sampai saat ini, survei GNSS menjadi sistem penentuan posisi berbasis satelit yang paling teliti. Akibat semakin beragamnya kebutuhan pemetaan dan penentuan posisi, kini pemilihan metode dapat disesuaikan dengan tingkat ketelitian yang diharapkan. Salah satu metode baru yang semakin popular yaitu metode RTK NTRIP (Real time Kinematic-Networked Transport of RTCM via Internet Protocol). Secara teori dari hasil penelitian sebelumnya, metode ini paling efektif dilakukan pada kasus short baseline. Namun, masih terus dikembangkan dan diteliti oleh banyak pihak untuk mengetahui seberapa besar tingkat ketelitian yang dapat dihasilkan. Hal ini berbeda dengan penentuan posisi metode jaring statik dan metode radial. Metode penentuan posisi jarring statik dan radial merupakan metode penentuan posisi yang telah lama digunakan. Metode jaring statik dapat menghasilkan ketelitian posisi yang lebih teliti dibandingkan metode radial dan merupakan metode survei GNSS yang paling teliti. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk membandingan tingkat ketelitian hasil penentuan posisi metode radial dan RTK NTRIP terhadap hasil penentuan posisi metode jaring static pada kasus short baseline.

Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan lokasi penelitian pada lima buah titik yaitu : SKRIP-01 (Sumberadi, Mlati), SKRIP-02 (Majengan, Pandowo Harjo), SKRIP-03 (Gentan, Ngaglik), SKRIP-04 (Harjo Binangun, Pakem), dan SKRIP-05 (Turi, Turi). Penentuan posisi pada penelitian ini menggunakan metode jaring statik, metode radial, dan metode RTK NTRIP dengan base station GNSS CORS GMU1 Jurusan Teknik Geodesi FT UGM. Metode yang dibandingkan yaitu metode radial dan metode RTK NTRIP, sedangkan metode jarring statik digunakan sebagai acuan dalam perbandingan. Untuk metode jaring statik dan radial, alat yang digunakan yaitu tiga buah receiver GNSS Topcon GR3, dengan sampling rate 15 detik, durasi pengamatan selama tiga jam. Sedangkan untuk metode RTK NTRIP menggunakan satu buah receiver GNSS Topcon GR3, dengan sampling rate 5 detik, durasi pengamatan disesuaikan sampai mendapatkan 200 koordinat dengan solusi pengukuran fixed, dan fasilitas akses berupa GPRS provider Telkomsel Flash.

Sesuai dengan hasil analisis perbandingan dan diperkuat dari visualisasi grafik, didapatkan perbedaan hasil penentuan posisi antara metode radial dan RTK NTRIP. Ketelitian horizontal dan vertikal metode radial sebesar 0,002 m dan 0,003 m. Sedangkan ketelitian horizontal dan vertikal metode RTK NTRIP sebesar 0,010 m dan 0,018 m. Keakuratan posisi horizontal dan vertikal metode radial sebesar 0,010 m dan 0,022 m. Sedangkan keakuratan posisi horizontal dan vertikal metode RTK NTRIP sebesar 0,023 m dan 0,195 m. Sehingga disimpulkan bahwa pada kasus baseline pendek, penentuan posisi metode radial adalah lebih teliti dibandingkan metode RTK NTRIP.”

Inti dari skripsi saya ini adalah membandingkan antara tiga buah metode survei GPS sob. Yup, ada metode Statik Jaringan, Statik Radial, dan metode baru RTK NTRIP. Metode Statik Jaringan telah umum dan dipercaya banyak ilmuan sebagai metode survei GPS yang paling teliti dibandingkan dengan metode-metode lain. Oleh karena itu, metode statik jaringan ini saya jadikan sebagai data yang saya anggap benar sehingga untuk menguji seberapa besar perbedaan tingkat ketelitian dua metode lainnya saya hanya tinggal menghitung saja seberapa besar perbedaan/selisih nilai koordinat dari dua metode lainnya. Wah, akhirnya cerita saya tentang skripsi telah begitu panjang dan maaf jika terlalu membosankan. Semoga pengalaman ini dapat bermanfaat untuk saya pribadi dan sobat. Sampai jumpa di postingan selanjutnya sob,

16 views0 comments

Recent Posts

See All

SINYAL GNSS

Dosen : Redho surya perdana - Komponen sinyal GNSS - Struktur sinyal GNSS - Modulasi sinyal GNSS SINYAL SATELIT Satelit GNSS akan...

Kommentarer


ABOUT
Me

This is a great place to tell your story and give people more insight into who you are, what you do, and why it’s all about you.

bottom of page