Dosen : Redho surya perdana
- Komponen sinyal GNSS
- Struktur sinyal GNSS
- Modulasi sinyal GNSS
SINYAL SATELIT
Satelit GNSS akan memancarkan sinyal pada prinsipnya akan memberikan sebuah infromasi pada pengamat tentang posisi satelit, jarak dari satelit ke pengamat lengkap dengan informasi waktu akuratnya.
Penentuan posisi dengan GNSS, pada dasarnya yaitu penentuan jarak dari satelit ke receiver dapat ditentukan dengan menggunkan data kode dan data fase. untuk aplikasi menuntut ketelitian tinnggi, data fase lebih sering digunakan dari pada data kode (Pseudorange).
DATA DALAM SINYAL SATELIT: akan memberikan informasi posisi, jarak, waktu, kesehatan satelit, dsb.
dari data tersebut meliputi informasi untuk menentukan :
1. waktu pentranmisian sinyal dari satelit.
2. posisi satelit
3. kesehatan satelit
4. koreksi jam satelit
5. Efek refraksi ionosfer (untuk pengamatan receiver 1 freq)
6. Transformasi waktu ke UTC
7. status konseltasi satelit.
STRUKTUR SINYAL SATELIT
Sinyal satelit terbagi menjadi 3 komponen :
1. penginformasian jarak (kode) yang berupa kode-P dan kode C/A
2. penginformasian posisi satelit (navigation messege)
3. gelombang pembawa (carier wave) yaitu L1 dan L2.
Ada juga L3 yg dimodulasikan oleh kode-C/A , mempunyai frekuensi 1381.05 MHz = 135 x 10,23 MHz (Hanya digunakan untuk keperluan Sistem Pendeteksian Peledakan Nuklir, tidak utk positioning dan navigasi).
KOMPONEN SINYAL SATELIT
komponen untuk menyediakan informasi tentang jarak. ada 2 kode pseudo random noise (PRN) untuk menentukan jarak dari satelit ke pengamat: Kode-P(Y) - P=precise or private (L1), dan kode C/A - C/A= clear access (L2)
kode ini terdiri dari parameter2 orbit satelit yang nantinya untuk menentukan koordinat satelit (X,Y,Z) biasa disebut Broadcast Ephemeris.
satelit ke receiver dari gelombang pembawa informasi yang bertugas membawa informasi kode dan pesan navigasi dari satelit ke pengguna.
PRINSIP PENENTUAN JARAK
Pseudorange : d= c.dt
phase range: d= lamda.selisih fase
Kode PRN (pseudo random noise)
rangkaian kombinasi tertentu dari bilangan 0 dan 1 (data biner)
kombinasi tsb disusun menggunakan algoritma matematis tertentu
mempunyai karakteristik yang acak, padahal tidak acak (ada fungsi tertentu)
setiap satelit GNSS mempunyai struktur kode yang unik dan berbeda dengan satelit2 lainnya
adapun kode yang digunakan kode p doan C/A, keduanya mempunyai sinyal dan resolusi yang berbeda satu sama lainnya.
adapun fungsi kode PRN : penentuan jarak, menentukan jarak waktu, membantu receiver mengenali sinyal GNSS yang datang, membantu receiver membedakan sinyal-sinyal yang datang secara bersamaan dari beberapa satelit GNSS.
Comentários